Kamis, 10 Oktober 2013

Tugas UH 2

1. Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi
§ Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
§ Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
§ Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
§ Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
§ Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
§ Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak

Pembangunan ekonomi
§ Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
§ Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
§ Memperhatikan pertambahan penduduk.
§ Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
§ Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
§ Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.

2. Perbandingan indonesia dengan korea

Mungkin tidak banyak di antara kita yang masih ingat, bahwa Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memulai pembangunan ekonomi pada akhir tahun 60-an. Situasi dan kondisi kedua negara pada waktu itu banyak sekali kesamaannya; antara lain sama-sama negara agraris, situasi ekonomi morat-marit, sedang transisi politik, menjadi satelit Barat, dipimpin oleh rezim militer dan tidak ada kepastian hukum.

SAMPAI tahun 60-an, Korea hanyalah sepenggal daratan di benua Asia dan sebuah bangsa yang keberadaannya “terlupakan” sepanjang sejarah dunia. Selama ribuan tahun eksistensi mereka tenggelam di balik bayang-bayang kebesaran ras Cina dan new kid on the block bernama Jepang yang budayanya menggetarkan dunia barat.

Keberadaan bangsa Korea baru menarik perhatian setelah pecahnya Perang Korea. Sejatinya itu sebuah perang saudara “jadi-jadian”, namun tetap amat tragis, lantaran wilayah negara itu menjadi episentrum perebuatan hegemoni di Asia antara dua super power, yaitu Amerika Serikat (BlokBarat) dan Uni Soviet (Blok Timur).

Pada saat yang sama, dunia barat sedang terpesona oleh cahaya yang menyilaukan dari sebuah kepulauan di Asia Tenggara. Disana, di kaki benua Asia itu, sebuah negara muda, sebuah bangsa baru dari gabungan ratusan suku, sedang sibuk berdebat mengenai ideologi dan sistem kenegaraan yang ideal. Presidennya bernama Soekarno alias Bung Karno.

Waktu itu Korea tidak punya tokoh sekaliber Bung Karno, yang dengan kelihaiannya memainkan diplomasi internasional berhasil memaksa Belanda mengakui kedaulatan Indonesia atas Papua. Bung Karno juga menjadi tokoh panutan bangsa-bangsa di Asia, Afrika dan Amerika Latin; yang kemudian satu per satu mengikuti jejak Indonesia menyatakan kemerdekaan negara mereka.

Singkat cerita, Indonesia memiliki satu keunggulan kecil dibanding Korea Selatan, ketika kedua negara sama-sama memulai pembangunan ekonomi pada akhir tahun 60-an. Di luar itu, situasi dan kondisi kedua negara banyak kesamaan di segala bidang.

Indonesia ketika itu dipimpin oleh Jenderal Soeharto, sedangkan Korsel dipimpin Jenderal Park Chung-hee. Soeharto tampil sebagai diktator setelah berhasil menjatuhkan Bung Karno, dimana proses “kudeta yang cantik” itu mendapat bantuan dan dukungan dari dunia barat. Sedangkan Park tampil sebagai pemimpin setelah Perang Korea reda, bisa dikatakan karena mendapat mandat dari Blok Barat, kendati secara formal Korsel diakui sebagai negara berdaulat.

Garis start

Korsel memulai pembangunan ekonominya dalam keadaan perang baru saja reda. Kontak senjata kecil-kecilan masih sering terjadi di Pamunjom, daerah demarkasi militer yang membelah Korsel dan Korea Utara. Pamunjom hanya berjarak 45 kilometer dari ibukota Seoul. Jadi bisa kita bayangkan, andaikata pasukan Utara menyerbu, mereka hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk mencapai Seoul.

Dalam kaitannya dengan bahaya komunis tersebut, yang merupakan isu utama di dunia barat dan negara-negara satelitnya pada dekade 60-an sampai 80-an, posisi Korsel dan Indonesia bisa dibilang sama dan sejajar. Kedua negara adalah sekutu utama Blok Barat di kawasan masing-masing, Korsel di Asia Timur jauh dan Indonesia di Asia Tenggara.

Memang ada sedikit bedanya, yaitu Korsel menjadi pion penting dan sekaligus kancah pertarungan frontal Blok Barat dengan Blok Timur. Sedangkan Indonesia nilai strategisnya sebagai sekutu Barat tidaklah sepenting itu, karena kekuatan komunis di Asia Tenggara relatif kecil dan terpecah dua, ada yang berkiblat ke Cina dan ada yang berinduk ke Uni Soviet. Indonesia cuma sekadar sebagai “bendungan”, agar ideologi komunis yang mengalir dari Indocina tidak meluber sampai ke Australia. Dalam rangka inilah rezim Soeharto mencaplok Timor Timur pada tahun 1975, sesuai instruksi Gedung Putih.(Lihat buku Nation In Waiting karya Adam Schwarz)

Adanya bahaya komunis yang nyata membawa dua keuntungan bagi Korsel. Pertama, negara itu mendapat dana bantuan militer bernilai milyaran dolar dari barat. Kedua, negara itu memiliki legitimasi yang kuat untuk memberlakukan wajib militer bagi semua warga negaranya, yang kemudian menumbuhkan disiplin dan etos kerja yang tinggi secara nasional.

Pembangunan ekonomi vs Indoktrinasi

Kalau dibandingkan masa-masa permulaan pembangunan ekonomi di Korsel dan Indonesia, yang membedakan hanya masalah prioritas dan kemudian strategi yang dipilih. Rezim militer Korsel langsung fokus pada pembangunan ekonomi dengan prioritas modernisasi pertanian, sambil membangun pondasi industri. Pada waktu itu hampir 85 % penduduk Korsel bekerja di sektor pertanian.

Pada saat yang sama dan berlanjut hingga pertengahan tahun 80-an, konsentrasi rezim Soeharto terpecah antara pembangunan ekonomi dan upaya memantapkan kekuasaan rezimnya. Sebenarnya tidak ada resistensi yang berarti waktu itu, namun Soeharto selalu merasa tidak aman sebelum pemujaan rakyat terhadap Bung Karno terkikis habis. Hampir dua dekade Soeharto menghabiskan masa kekuasaannya untuk melakukan de-sukarnoisasi, dilanjutkan program indoktrinasi yang sangat masif dan intensif; termasuk penataran P4 dan kooptasi semua unsur masyarakat.

Faktor paranoid inilah yang membuat Soeharto lebih percaya pada pengusaha keturunan Cina, yang nota bene hanya jago berdagang, sehingga bisnis di Indonesia sangat bergantung pada proyek-proyek pemerintah dan berwatak rent seeker. Di sisi lain, modernisasi pertanian tidak bisa berjalan karena sebagian besar petani di Jawa tidak memiliki lahan, sehingga Soeharto terpaksa meniru program transmigrasi peninggalan kolonial. Proyek ini banyak menghabiskan anggaran, sebagian besar dikorupsi oleh kalangan birokrat dan kaki tangan militer yang “mendadak dangdut” jadi pengusaha.

Kembali ke Korea Selatan, dengan adanya wajib militer secara nasional, negara itu tidak mengalami kesulitan mengerahkan rakyatnya melakukan modernisasi pertanian. Roda perekonomian pun segera berputar karena semua orang bekerja dan punya penghasilan. Dengan sistem rodi berbasis patriotisme ini, didukung penguasaan ilmu dan teknologi pertanian, dalam waktu singkat agrobisnis mengalami booming di Korsel. Padahal sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan yang tandus, kecuali daerah sepanjang aliran sungai Han-gang yang memang sangat subur.

Kemajuan pertanian yang luar biasa itu menjadi pijakan kokoh untuk memulai industrialisasi. Dengan menyisihkan sebagian dana bantuan militer dari barat, Korsel memberikan modal kepada sejumlah pengusaha untuk membangun industri manufaktur. Merekalah yang menjadi cikal bakal Chaebol, konglomerasi khas Korsel yang kini muncul sebagai pemain global dengan daya saing yang amat tangguh, antara lain Samsung, Hyundai, Daewoo dan Lucky Goldstar (LG).

Kini, kendati Korsel sudah menjelma menjadi negara industri raksasa, sektor pertanian masih memainkan peran penting dan ikut menyumbang devisa yang signifikan. Penduduk yang bekerja di sektor pertanian, dewasa ini, hanya sekitar 10 %. Namun produk pertanian mereka justru meningkat enam kali lipat dibanding akhir tahun 60-an.

Korsel kini menguasai pasar dunia untuk produk farmasi dan ekstrak ginseng, serta memonopoli pasar Amerika untuk komoditi kim-chi, sejenis sawi yang difermentasi. Sedangkan para petani palawija di Tanah Karo masih tetap mengekspor sayuran segar ke Hongkong dan Singapura, sama seperti 40 tahu silam, namun dengan keuntungan yang makin kecil lantaran tata niaga pupuk dan pestisida sudah menjelma menjadi instrumen penghisapan.

Korupsi vs kolusi

Membandingkan Indonesia dengan Korsel memang sangat menarik, terutama karena perbedaan “nasib” kedua negara yang sangat kontras 40 tahun kemudian. Sepintas tidak banyak perbedaan perilaku rezim di kedua negara itu, sehingga tidak terlalu gampang menjelaskan secara singkat mengapa kemajuan kedua negara bisa begitu “jomplang”.

Selain dua faktor yang telah disebutkan tadi, yaitu wajib militer yang berlaku secara nasional dan pembangunan ekonomi yang fokus, konsekwen dan konsisten; tampaknya faktor penting lainnya lantaran pemegang kekuasaan di Korsel bersifat kolektif, sebaliknya Soeharto kemudian menjelma menjadi penguasa tunggal atau diktator yang untouchable.

Orang sering bilang Indonesia menjadi amburadul seperti sekarang ini akibat korupsi. Korsel pun setali tiga uang. Perilaku korupsi di negara itu tidak kalah parah dibanding di Indonesia. Perbedaannya hanya dua : Korsel sudah menghukum tiga presidennya (Chun Doo-hwan, Roh Tae-woo, Kim Young-sam) lantaran terlibat korupsi dan disana tidak ada praktek kolusi seperti di Indonesia. Sedangkan di negara tercinta ini, hanya koruptor kelas teri yang berhasil diproses secara hukum, sementara praktek merampok kekayaan negara sudah semakin canggih melalui kolusi.

Kolusi lebih mematikan dibanding korupsi. Ibarat mencuri, korupsi adalah mengambil sebagian uang dari brankas, sedangkan kolusi mengambil semua brankasnya tanpa harus menggotongnya. Cukup dengan memainkan aturan hukum, brankas tadi sudah berpindah hak tanpa yang bersangkutan harus mengotori tangannya atau berkeringat menggotongnya. Praktek inilah yang dilakukan Soeharto dan kroni-kroninya, dengan menciptakan berbagai tataniaga, penguasaan sumber daya alam, pemerasan secara legal dengan memperdaya konsumen, praktek monopoli dan oligopoli, dst, dst.

Sebenarnya sampai pertengahan tahun 70-an, Soeharto masih relatif bersih, namun memang sudah menjadi rahasia umum bagaimana isterinya berperan sebagai makelar proyek. Meningkat ke tahun 80-an praktek kolusi yang amat canggih itu mulai mereka praktekkan, diawali dengan liberalisasi ekonomi dan privatisasi usaha yang berkaitan dengan kepentingan umum. Dalam hal ini para pemimpin Korsel tidak ada apa-apanya dibanding Soeharto dan kroni-kroninya. Suruh orang-orang Korea itu belajar ke Cendana!

PROFIL WIRAUSAHAWAN

PROFIL PENGUSAHA SUKSES ES TELER 77

Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77, ratusan gerainya sudah tersebar di seluruh nusantara. Tidak puas dengan mempertahankan pasar dalam negeri, kini produk es teller 77 merupakan salah satu bisnis franchise makananyang berhasil merambah pasar internasional. Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia, serta masih akan terus dikembangkan untuk membuka gerai berikutnya di India, Jeddah dan Arab Saudi.

Terinspirasi dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda – tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata bukan peluang bisnis yang pertama kali Ia coba. Berbagai peluang bisnis seperti menjadi salesman, tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai mencoba bisnis salon pernah Ia geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.

Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.

Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo dengan sistem franchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan keuletan dan kerja keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180 gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Kunci sukses es teller 77

Bersamaan dengan perkembangan bisnisnya, pada tahun 2007 Sukyatno kembali ke hadapan Yang Maha Esa. Kesederhanaan dan kerjakerasnya dalam mengembangkan usaha, kini dilanjutkan oleh salah satu anaknya yaitu Andrew Nugroho selaku direktur PT. Top Food Indonesia. Berkat komitmen para pengelola bisnis ini, sekalipun menghadapi persaingan dagang yang cukup ketat dengan bisnis franchise makanan asing maupun franchise lokal yang saat ini banyak bermunculan. Es teller 77 terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumennya. Ini dibuktikan dengan adanya inovasi baru dari es teler 77 yang mengenalkan menu makanan terbarunya antara lain gado – gado, rujak buah, mie kangkung, dan nasi goreng buntut. Andrew sengaja mempertahankan menu tradisional yang tidak asing bagi lidah orang Indonesia, agar masyarakat yang masuk pertokoan masih bisa menemukan menu tradisional yang mereka gemari.

Disamping itu untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap es teler 77, Andrew juga memberikan fasilitas kartu member bagi para pelanggannya. Dengan kartu klub juara yang diluncurkannya, pelanggan berhak memperoleh diskon makanan dan minuman yang ada di seluruh gerai es teler 77.

Atas kerjakeras dan perjuangan keluarga Sukyatno dalam mengembangkan bisnisnya, berbagai penghargaan pun pernah diterimanya. Kesuksesan es teller 77 dalam mengembangkan bisnis franchisenya, menjadi motivasi besar bagi semua orang. Semoga kisah profil pengusaha sukses es teler 77, dapat menjadi inspirasi bagi calon pengusaha maupun para pengusaha yang sedang merintis bisnisnya. Salam sukses.

Minggu, 01 September 2013

Angkatan kerja, Tenaga kerja, Kesempatan kerja

Tenaga kerja:

        Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan           tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja


Angkatan Kerja:

Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yangsementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti patani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedag mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran.
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.

Pengertian Kesempatan Kerja.

Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja itu sendiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari kerja.
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan.


Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya. Dengan demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait, yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pemerintah.

Fungsi dan manfaat

Bursa tenaga kerja mempunyai fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi maupun sektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yaitu :
Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan,
Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja,

Manfaat adanya bursa tenaga kerja yaitu :
Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat mengurangi penggangguran,
Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja,
Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan,

Selasa, 05 Maret 2013


SOAL


  1. Untuk apa ya pendapatan nasional harus dihitung ?
  2. Bagaimanakah pendapatan perkapita Indonesia ? Coba cari data di internet dan beri penjelasan tentang pendapatmu!
  3. Carilah perbandingan perndapatan perkapita negara-negara di ASEAN (Jangan lupa cantumkan sumbernya), lalu berikan analisanya !
  4. Jelaskan hubungan pendapatan nasional, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita.

Jawaban

1.  
  • Mengetahui struktur perekonomian suatu negara, apakah negara agraris atau negara indurstri
  • Mengetahui kemajuan suatu negara dalam mencapai kemakmuran
  • Mengetahui perkembangan pendapatan dari tahun ke tahun
  • Menentukan kesejahteraan rakyat

2.
       Indonesia setiap tahunnya meningkat pendapatan perkapitanya dan akan tetapi negara indonesia masih menjadi negara berkembang karena GNP nya masih dibawah pendapatan perkapita yang negara maju.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/261426-pendapatan-per-kapita-indonesia-us-3-716


3.
No.
Negara
Pendapatan Perkapita
1
Singapore
US$ 57,238
2
Brunei
US$ 47,200
3
Malaysia
US$ 14,603
4
Thailand
US$ 8,643
5
Indonesia
US$ 4,380
6
Philippines
US$ 3,725
7
Vietnam
US$ 3,123
8
Laos
US$ 2,435
9
Burma
US$ 1,900
10
Kamboja
US$ 2,086

       Negara indonesia termasuk pendapatan nasionalnya yang tidak teralu tinggi juga tidak teralu rendah di negara asean. jika negara indonesia maju di bidang apapun maka negara indonesia akan menjadi negara maju

http://blogger-ht-tiara.blogspot.com/2013/01/pendapatan-perkapita-negara-negara-asean.html


4. pendapatan nasional bergantung kepada perkapita, pendapatan perkapita bergantung kepada banyaknya jumlah penduduk. jika jumlah penduuduk banyak maka pendapatan perkapitanya kecil dan sebaliknya.

Kamis, 31 Januari 2013



Soal Mikro dan Makro ekonomi




  1. Sebutkan ciri-ciri permasalahan yang dibahas pada mikro ekonomi!
  2. Sebutkan 5 contoh bahasan makro ekonomi!
  3. Sebutkan 3 negara berkembang, dan jelaskan satu per satu mengapa negara tersebut dikatakan negara berkembang!
  4. Sebutkan 3 negara maju, dan jelaskan satu persatu mengapa negara tersebut dikatakan negara maju !
  5. China termasuk negara maju atau berkembang ? Berikan alasannya !
  6. Menurutmu, apakah Indonesia kelak akan menjadi negara maju ? Jelaskan analisamu!
  7. Menurutmu, apakah Indonesia sudah memasuki arena globalisasi ? Jelaskan alasannya!
  8. Mengapa Indonesia masih berutang ?



Jawaban

1.- meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan  atas barang dan jasa
   - menentukan harga
   - menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa

2.
kemiskinanan dan pemerataan
krisis nilai tukar
hutang luar negeri
perbankan, kredit macet
inflasi
pertumbuhan ekonomi
pengangguran

3. Republik Arab Mesir (Benua Afrika)
    Alasan Mesir Termasuk Negara Berkembang :
- Sektor ekonomi utama dari pertanian
- Pertumbuhan penduduk 2,1% per tahun
- Penduduk yang tinggal di kota 43%
- Pendapatan perkapita (kecil) 3.560 US$

   Meksiko (Amerika Tengah)
  Alasan Meksiko termasuk Negara Berkembang :
- Sektor utama ekonomi bukan dari industri
- Penduduk tinggal terbesar di pedesaan
- Salah satu Negara yang cukup banyak hutang

  Indonesia (Benua asia)
  Alasan indonesia Negara Berkembang:
  - Sektor utama pertanian
  - Negara yang banyak hutang
  - Negara yang angka korupsi sangat besar
  - Jumlah penduduk yang terhitung sangat banyak
  - Pendapatan perkapita termasuk kecil

4. Perancis ( Benua Eropa)
    Alasan Perancis Sebagai Negara Maju :
- Pendapatan/Kapita $24.080
- Industri pegang peranan penting dalam ekonomi
- Menjadi anggota Negara G7
- Penduduk 74% tinggal di perkotaan
- Jaringan Transportasi dan telekomunikasi yang baik

                Jepang (Benua Asia)
   Alasan Jepang negara maju :
- Etos Kerja Baik (Disiplin dan Bekerja Keras)
- Modal Potensial
- Banyak Tenaga Ahli
- Sistem Transportasi dan Komunikasi Baik
- Manjadi Anggota G7
- Pertumbuhan Penduduk Alami 0,1% pertahun
- Penduduk Yang Tinggal di kota 78%

   Selandia Baru
   Alasan Selandia Baru Termasuk Negara Maju :
- Industri cukup maju
- Pariwisata berkembang pesat
- Konsentrasi penduduk di perkotaan
- Banyak terdapat sumber alam (gas alam)


5. China termasuk negara berkembang. karena:    
    -Tingginya angka kelahiran
    -Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) rendah
    -Kekurangan modal
    -Persebaran penduduk tidak merata

6. Kemungkinan Indonesia masih bisa menjadi negara maju akan tetapi butuh waktu yang lama. berikut  
   alasan indonesia bisa menjadi Negara Maju :
 
Pertama, tingkat ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia. Bahkan, Bank Indonesia sudah menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia paling stabil dalam 4-5 tahun terakhir.

Kedua, sekitar 90 persen pertumbuhan ekonomi nasional berasal dari wilayah di luar Jawa. Jadi, pertumbuhan ekonomi ini bukan hanya terjadi di Jawa atau Jakarta.

Ketiga, sekitar 11 persen ekspor komoditas berasal dari sektor nonmigas. Ini membantah mitos bahwa model pertumbuhan dalam negeri didominasi ekspor.

Keempat, pemakaian sumber daya sudah berkurang, bahkan sudah berkurang hingga 7 persen. Ini juga membantah bahwa sumber daya adalah penopang utama perekonomian.


Kelima, sekitar 60 persen pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan produktivitas. Ini juga membantah bahwa pertumbuhan ekonomi hanya dari pertumbuhan angkatan kerja.

7.  Ya, Indonesia telah memasuki arena globalisasi. Contoh yang paling tampak sekarang, sebagian masyarakat Indonesia telah melupakan budaya Indonesian denga mengganti budaya mereka menjadi baru. Seperti : budaya asing yang memasuki indonesia

8.
1.karena negara udah terlena dan di manja dengan pinjaman2 oleh negara tetangga yang dengan ikhlas,
   senaang hati .
2.lebih bangga pinjam n bikin terkenal karena ada pinjaman luar negeri yang masuk di negara
3.pemerintah kita lebih fokus utang untuk usaha sampingan dari pada usaha gimana melunasi utang













Senin, 10 Desember 2012

SOAL PASAR KELAS X

  1. Tuliskan ciri-ciri pasar persaingan sempurna dan pasanglah sebuah  gambar pasar persaingan sempurna!
  2. Tuliskan ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna dan pasanglah sebuah gambar pasar persaingan tidak sempurna!
  3. Tuliskan ciri-ciri pasar oligopoli dan pasanglah sebuah gambar pasar oligopoli
  4. Tuliskan ciri-ciri pasar tenaga kerja!
  5. Tuliskan ciri-ciri pasar faktor produksi !
Jawaban:


  1.  Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
          Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
         1) Banyak penjual dan pembeli.
         2) Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
         3) Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
         4) Harga ditentukan oleh pasar.
         5) Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
         6) Tidak ada campur tangan pemerintah. 



    2. 
  • - Hanya terdiri dari 1 produsen / penjual.
  • - Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses.
  • - Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan.
  • - Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang
  •   maupun butuh sumber daya yang sulit didapat.
  • - Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh
  •   perusahaan bersekala besar.
  • - Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna.
  • - Harga ditentukan oleh perusahaan.
  • - Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.
  • - Ada bannyak pembeli.
  • - Membuat hambatan yang besar bagi pesaignya yang akan masukk.






     3. Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
b) Produk-produknya berstandar.
c) Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d) Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.



      4. ciri-ciri : seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud di sini adalah pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan.
Penawaran tenaga kerja berasal dari pencari kerja atau rumah tangga konsumen. Kurva penawaran ini memiliki slope positif, yang berarti semakin tinggi upah yang ditawarkan, maka semakin besar pula penawaran tenaga kerja dan sebaliknya.
Sementara, permintaan tenaga kerja berasal dari perusahaan pemberi kerja atau rumah tangga produksi. Kurva permintaan memiliki slope yang negatif, yang berarti semakin tinggi upah, maka semakin kecil permintaan terhadap tenaga kerja dan sebaliknya
      5.
a)Tidak berwujud fisik tetapi kegiatan
b)Permintaan dan penawaran faktor produksi dilakukan dalam jumlah besar
c)Jenis penawaran danpermintaan faktor produksi sesuai dengan produksi yg dihasilkan
d)Penawaran faktor kadang merupakan monopoli sedangkan permintaan faktor produksi bersifat kolektif.








Selasa, 30 Oktober 2012

Tugas ekonomi kelas X : tentang konsumen dan produsen



Soal

  1.  Gambarkan tentang circular flow 2 sektor, 3 sektor, dan 4 sektor beserta penjelasnya!
  2.  Adakah hubungan antara kegiatan ekonomi suatu negara dengan sistem ekonomi negara tersebut?
  3. Dari circular flow yang kalian buat di no. 1, tuliskan semua peran pelaku ekonomi yang ada didalamnya!
  4. Tuliskan mengenai penjelasan The Law of Diminishing Return dengan menggunakan contoh!
  5. Tuliskan cara perluasan produksi yang bisa dilakukan oleh produsen dengan disertai contoh
  6. Tuliskan perbedaan kegiatan ekonomi primer, sekunder, dan tersier!
  7. Rangkumkan mengenai teori nilai pasar dari Humme dan Locke!
  8. Rangkumkan mengenai teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo
  9. Rangkumkan mengenai teori nilai lebih dari Karl Marx!
  10. Tuliskan perbedaan hukum Gossen I dan II!
Jawaban

1. 

CIRCULAR FLOW 2 SEKTOR


Peran rumah tangga : - Memberikan faktor produksi ke perusahaan
                                - Menerima balas jasa dari perusahaan
                                - Menerima barang dan jasa dari perusahaan
                                - Memberi hasil penjualan hasil penjualan produk ke perusahaan
Peran perusahaan   : - Menerima faktor produksi dari rumah tangga
                               - Memberi balas jasa ke rumah tangga
                               - Memberi barang dan jasa ke rumah tangga
                               - Menerima pembelian hasil penjualan produk dari rumah tangga

CIRCULAR FLOW 3 SEKTOR

Peran rumah tangga : - Memberikan faktor produksi ke perusahaan
                                - Menerima balas jasa dari perusahaan
                                - Menerima barang dan jasa dari perusahaan
                                - Memberi hasil penjualan hasil penjualan produk ke perusahaan
                                - Membayar pajak ke pemerintah
                                - Menerima subsidi dari pemerintah

Peran perusahaan   : - Menerima faktor produksi dari rumah tangga
                               - Memberi balas jasa ke rumah tangga
                               - Memberi barang dan jasa ke rumah tangga
                               - Menerima pembelian hasil penjualan produk dari rumah tangga
                               - Membayar pajak perusahaan ke pemerintah
                               - Menerima pengeluaran pemerintah dari pemerintah
Peran pemerintah   : - Menerima pajak perusahaan dari perusahaan
                               - Memberikan pengeluaran pemerintah ke perusahaan
                               - Memberikan subsidi ke rumah tangga
                               - Menerima pajak individu dari rumah tangga 

CIRCULAR FLOW 4 SEKTOR

Peran rumah tangga : - Memberikan faktor produksi ke perusahaan
                                - Menerima balas jasa dari perusahaan
                                - Menerima barang dan jasa dari perusahaan
                                - Memberi hasil penjualan hasil penjualan produk ke perusahaan
                                - Membayar pajak ke pemerintah
                                - Menerima subsidi dari pemerintah

Peran perusahaan   : - Menerima faktor produksi dari rumah tangga
                               - Memberi balas jasa ke rumah tangga
                               - Memberi barang dan jasa ke rumah tangga
                               - Menerima pembelian hasil penjualan produk dari rumah tangga
                               - Membayar pajak perusahaan ke pemerintah
                               - Menerima pengeluaran pemerintah dari pemerintah
Peran pemerintah   : - Menerima pajak perusahaan dari perusahaan
                               - Memberikan pengeluaran pemerintah ke perusahaan
                               - Memberikan subsidi ke rumah tangga
                               - Menerima pajak individu dari rumah tangga 
                               - Membeli barang dan jasa ke luar negeri (impor)
                               - menerima pajak dari luar negeri
Peran luar negeri    : - Menerima barang dan jasa dari perusahaan
                               - Memberi pembelian hasil penjualan produk ke luar negeri
                               - Menjual barang ke pemerintah
                               - Membayar pajak ke pemerintah

2. Ada, karena ekonomi suatu negara berhubungan dengan sistem ekonomi negara tersebut. jika sistem
    ekonomi suatu negara tersebut tradisional, komando, pasar, campuran akan berpengaruh dengan
    perekonomian negara tersebut karena perekonomian suatu negara bergantung dengan sistem di negara
    tersebut.

3. Circular flow satu sektor : Melibatkan 2 pelaku ekonomi yaitu, rumah tangga dan perusahaan
    Circular flow dua sektor : Melibatkan 3 pelaku ekonomi yaitu, rumah tangga,perusahaan, dan pemerintah
    Circular flow tiga sektor : Melibatkan 4 pelaku ekonomi yaiti, rumah tangga,perusahaan,pemerintah dan 
                                           luar negeri

4. The Law Diminishing Return adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi   
    input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal
    misalnya :  kita mempunyai sawah, dengan input petani. satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak 10 orang. maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan mendapatkan output (beras). begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7. ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus meningkat. begitu juga jika sampai 8,9,10 pendapat akan terus meningkat.
     Namun, pendapatan ketika 7 petani di sawah dengan 10 petani berbeda. secara logika kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan secara psikologis bertambah malas. atau mereka juga bisa bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. tapi, pendapatan tetap meningkat. oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 - 10 bisa dikatakan fase  2 dari teori ini

5.-Intensifikasiyaitu perluasan produksi yang dengan cara memperbesar kemampuan berproduksi dari faktor produksi yang sudah ada, tanpa menambah jumlah faktor produksi. Contoh: untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara memilih bibit yang unggul, memperbaiki pengairan, memberi pupuk dengan teratur, dan lain-lain.
-Diversifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah jenis produksi. Contoh: awalnya satu pabrik hanya memproduksi kertas, kemudian pabrik tersebut memproduksi buku gambar, buku tulis, buku berpetak, dan lain-lain.
-Normalisasiyaitu perluasan produksi dengan cara menambah keragaman darisatu jenis produksi. Contoh: mula-mula suatu pabrik hanya memproduksi kertas HVS 60 gram lalu ditambah dengan memproduksi HVS 70 gram dan 80 gram.
-Spesialisasiyaitu perluasan produksi dengan cara mengadakan pembagian kerja. Dengan pembagian kerja, kualitas barang yang dihasilkan bisa meningkat dan umumnya kuantitas (jumlah) barang juga ikut meningkat, ini disebabkan karena setiap pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya.
-Mekanisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menggunakan mesin-mesin yang bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga hasil produksi lebih meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
-Memberikan fasilitas dan kemudahan, yaitu perluasan produksi yang dilakukan pemerintah sebagai suatu kebijakan umum, di antaranya dengan cara pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah, deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi (penyederhanaan mekanisme perizinan), mengadakan kursus-kursus peningkatan keterampilan kerja, dan lain-lain.


6. Primer : -Aktiviti  pengeluaran bahanbahan mentah.
                  Contohnya : Kegiatan seperti pertanian, perlombongan, pembalakan dan perikanan.
    Sekunder : -Aktiviti memproses bahan mentah menjadi barangan siap.
                       Contohnya : Sektor perkilangan seperti membuat makanan, perabot dan sebagainya.
    Tersier : -Sektor  perkhidmatan, seperti pendidikan, perniagaan , kewangan, perlancongan,       
                   pengangkutan dan sebagainya.
                   Contiohnya: Pekerjaan seperti guru, doktor, peguam dan sebagainya.

7.  Menurut teori ini, nilai suatu barang bergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar. Jika penawaran
     lebih besar dari pada permintaan maka nilai barang akan turun. Sebaliknya jika permintaan lebih besar dari pada
     penawaran, maka nilai barang akan naik.


8. Nilai barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang itu. Tenaga kerja yang
   dimaksud oleh Ricardo adalah meliputi tenaga kerja manusia dan perkakas dan mesin-mesin, karena perkakas dan
   mesin-mesin kalau dianalisis ternyata tidak lain adalah hasil dari tenaga kerja. Ricardo membedakan barang menjadi dua
   golongan
  • barang yang tidak mungkin diganti atau diperbanyak, seperti : lukisan. Nilai barang ini ditentukan oleh penggemar.
  • Barang yang mudah diperbanyak, nilainya ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut. Berkaitan dengan itu, tenaga kerja merupakan alat penunjuk nilai dalam tukar-menukar.
9. Tenaga kerja adalah sumber nilai, dan nilai tukar suatu benda ditentukan oleh jumlah tenaga kerja rerata masyarakat.
    Yang dimaksud dengan masyarakat adalah tenaga manusia termasuk perkakas dan mesin yang dipakai dalam produksi
    sebenarnya juga tenaga kerja, yaitu tenaga kerja yang sudah mengkristal. Teori tenaga kerja Karl Marx dipakai
    sebagai dasar untuk menyusun “teori pemerasan”, yang mengkritik terjadinya kepincangan-kepincangan sosial
    ekonomi dalam masyarakat. Teori pemerasan ini sangat membantu dalam menguraikan teori nilai lebih (value added).

10. Hukum Gossen 1 : Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus
     menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan
     konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil
     
    Hukum gossen 2 : Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis
    barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan
    mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding
    harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya